Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Pasangan Nonor Urut 3 Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani, menyebut jagoannya Ganjar Prabowo menyampaikan pertanyaan cerdas kepada kompetitornya, Prabowo Subianto sehingga mati langkah.
Hal ini berkaitan Ganjar yang menanyakan isu penyelesaian pelanggaran HAM berat kepada Prabowo dalam debat kandidat capres Selasa 12 Desember 2023.
“Mengajukan pertanyaan cerdas sekaligus telak kepada Prabowo yang membuat Prabowo mati kutu. Dia (Prabowo) tidak menjawab pertanyaan Ganjar, tetapi kecenderungannya dia justru menghindar,” kata Benny, Kamis (14/12/2023).
Dia mengatakan wajar Ganjar bertanya tentang penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat kepada Prabowo karena isu tersebut mewakili perasaan keluarga korban penghilangan paksa.
“Apa yang ditanyakan Ganjar itu pertanyaan serius yang mewakili rasa keadilan dari kawan-kawan aktivis ’98 mewakili rasa kehilangan dari para orang tua korban,” kata Benny.
“Jadi, pertanyaan Ganjar mewakili suasana batin aktivis mahasiswa, ayah, dan ibu yang lehilangan anak, saudara yang kehilangan keluarga, pertanyaan ini sederhana, hanya minta ditunjukkan di mana makam aktivis yang dibunuh yang hari ini jangankan mayatnya, kuburan saja tidak ditemukan,” kata dia.
Benny secara umum menilai Ganjar Pranowo tampil prima dalam debat kandidat perdana capres dan layak menerima nilai sepuluh.
“Saya menilai debat kemarin itu debat yang Ganjar menunjukkan kelasnya. Kalau dari sisi nilai, Ganjar dapat sepuluh, Anies dapat delapan, kalau Prabowo nilainya lima. Nilai merah,” katanya.
Benny mengatakan wajar Prabowo menerima nilai jelek karena Ketum Gerindra itu tidak banyak memberikan jawaban substansi ketika ditanyai Ganjar atau Anies dalam debat.
“Pokoknya dalam pertanyaan Anies dan Ganjar tidak pernah memberikan jawaban substansi. Harusnya dia bisa menyampaikan future Indonesia lima tahun ke depan dan substansi tentang bangsa apa yang perlu dibangun,” kata dia.
Budiman Sudjatmiko soal Gaya Prabowo Saat Debat Capres
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menilai, penampilan Prabowo Subianto di debat perdana capres terlihat apa adanya. Menurutnya, penampilan Prabowo bukan dibuat-buat.
“Kalau kita lihat dari dulu gayanya Pak Prabowo seperti itu, ya, yang menarik adalah justru tidak dibuat-buat paling apa adanya,” kata Budiman di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).
Menurut aktivis ’98 ini, orang yang paling tampil apa adanya sudah pasti tidak berbahaya. Sebaliknya, banyak tirani yang tidak bisa ditebak dan bersembunyi dibalik senyumannya.
“Manusiawi adalah orang yang paling tidak bahaya, kita tahu banyak sekali orang-orang yang tiran ialah orang-orang yang tidak bisa ditebak hatinya di balik senyum,” ujarnya.
“Pak Prabowo apa adanya. Justru itu yang tidak bahaya buat rakyat Indonesia,” sambung Budiman.
Sudah Banyak Berubah
Menurut eks politikus PDI Perjuangan ini, Prabowo sudah banyak berubah. Menteri Pertahanan itu kini tampil lebih luwes.
“Jauh lebih merangkul dan kalau kita lihat jangan dari gestur tubuhnya, tapi pesan inti yang disampaikan apa sih, kesatuan, merangkul, merujukan,” pungkasnya.